Kamis, 08 November 2012

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Ketika Disihir

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Ketika Disihir



Diriwayatkan dari Aisyah radliyallahu ‘anha, dia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah disihir, sehingga beliau merasa seakan-akan dia telah mengerjakan sesuatu padahal dia belum mengerjakannya, seakan-akan dia mendatangi istrinya padahal dia tidak mendatanginya, inilah yang terjadi pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akibat sihir tersebut.”

            Sehingga pada suatu hari ketika beliau bersamaku, beliau berdo’a kepada Allah, maka Allah mengabulkannya, kemudian dia berkata: “Apakah engkau merasakan wahai ‘Aisyah, bahwa Allah telah mengabulkan permohonan kesembuhanku?”

            Aku berkata: “Apa itu wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?
            Beliau berkata: “Telah datang dua orang lelaki kepadaku, yang satu duduk di dekat kepalaku dan yang satu lagi duduk di dekat kakiku,” lalu yang seorang berkata kepada kawannya: “Orang ini sakit apa?”
            Maka yang satunya menjawab: “Disihir.”
            Lalu yang pertama bertanya kembali: “Siapa yang menyihirnya?”
            Dijawab: “Lubaid ibnul A’sham Al Yahudi dari bani Zuraiq.”
            Kemudian bertanya lagi: “Dengan apa dia menyihirnya?”
            Dijawab: “Dengan beberapa helai rontokan rambut yang ada di sisir dan dengan seludung mayang kurma jantan.”
            Kemudian ditanya kembali: “Dan dimana diletakkan benda-benda itu?”
            Dijawab: “Di sumur Dzirwan.”
            ‘Aisyah berkata: “Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi beberapa orang sahabatnya ke sumur itu, ketika sampai beliau melihat ke dalam sumur itu, dan di atas sumur itu ada pohon kurma,” kemudian beliau kembali ke rumah ‘Aisyah dan berkata: “Demi Allah, air sumur itu seperti cendaman pohon pacar dan pohon kurmanya seakan-akan kepala setan.”
            Maka aku bertanya: “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apakah engkau mengeluarkannya?” Beliau berkata: “Tidak, aku khawatir hal ini akan membangkitkan orang untuk berbuat kejahatan, sedangkan aku telah disembuhkan oleh Allah, maka aku perintahkan untuk dikuburkan.”
            Al Muhlab berkata: “Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dilindungi dari setan-setan sehingga setan-setan itu tidak dapat melaksanakan keinginan mereka terhadap beliau. Pernah satu setan mendatangi nabi untuk merusak shalat beliau, tetapi Allah memberikan kem`mpuan kepada beliau untuk dapat mengalahkan setan itu. Begitu juga sihir yang menimpa beliau, tidak menjadikan beliau berkurang kemampuan dakwahnya dan hal-hal yang berhubungan dengan tugas beliau, tetapi ini seperti gangguan penyakit yang lain seperti lemah dalam berbicara, lemah dalam mengerjakan sebagian pekarjaan, atau terjadinya khayalan yangtidak berkelanjutan, akan tetapi Allah telah menghilangkan tipu daya setan itu.”
            Maka nampak di sini, bahwa sihir hanya menguasai badannya saja dan sebagian anggota tubuhnya bukan atas aqidahnya dan akal pikirannya. Sebagian ahli ilmu berkata: “Dalam kisah ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjalankan dua cara dalam menghadapi masalah, dan mengerjakan beberapa metode.” Pertama-tama beliau memasrahkan diri kepada Tuhannya dengan mengharapkan pahala dan ganjaran kesabaran dalam musibah. Ketika hal ini berlanjut, dan beliau khawatir bila berkepanjangan akan melemahkannya dalam beribadah, maka beliau berusaha mengobati dengan cara kedua yaitu, dan ini merupakan carayang sempurna dalam pengobatan.
            Dalam kisah ini terdapat petunjuk bahwa disunnahkan untuk berdo’a ketika mendapat perkara-perkara yang tidak disukai dan mengulang-ulang do’a, dan berlindung kepada Allah untuk menolak hal itu.
            Dalam riwayat lain: “Maka beliau mendapati air itu telah berubah kehijau-hijauan.”
            Ibnu Baththaal menyebutkan behwa dalam kitab Wahab bin Munabbih ada disebutkan, hendaknya mengambil tujuh lembar daun bidara yang hijau lalu dihaluskan kemudian dicampur dengan air lalu dibacakan ayat kursi padanya dan akhir surat Al Baqarah, kemudian diminum sebanyak tiga tegukan kemudian sisanya dipakai mandi, maka ini dapat menghilangkan apa yang terjadi padanya dengan izin Allah.
            Ibnul Qayyim rahimahullaah berkata: “Yang paling bermanfaat dalam mengobati sihir adalah pengobatan Allah, bahkan ini yang paling berkesan dalam pengobatan sihir, karena sihir merupakan pengaruh dari jiwa-jiwa buruk yang rendah,” maka untuk menghilangkannya: “Dengan menghadapinya dan melawannya dengan dzikir-dzikir, ayat-ayat, dan doa-doa yang dapat membatalkan kerja dan pengaruhnya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

peluang usaha
peluang usaha